Tuesday, April 26, 2011

Iman Ilmu Amal

Dalam mengarungi bahtera kehidupan, manusia selalu harus berpegang kepada sesuatu yang benar (haq) serta meyakini kebenaran tersebut secara lisan dan batin (dalam hati). Keyakinan tersebut kita kenal dengan IMAN. Tanpa suatu keimanan manusia akan mudah terombang-ambing bahkan hancur dihempas gelombang.

Namun Iman tidak berdiri sendiri, harus disertai dengan ILMU, suatu upaya pendalaman keimanan yang dapat diambil dari ajaran tertulis, pengalaman, dan kesengajaan pencarian (seeking). Hal ini tidak hanya mengenai religi (keagamaan), tetapi juga terhadap apa-apa yang menjadi prinsip hidup.



Aktualisasi dari Iman yang disertai Ilmu adalah AMAL. Suatu tindakan dalam mentranformasi nilai-nilai yang berdasarkan ilmu atau pengetahuan yang manusia dapatkan, dengan mengutamakan kebenaran tadi. Ini berbicara soal HATI.

Rangkaian Iman-Ilmu-Amal akan menjadi sulit jika dilepaskan satu dengan lainnya, ataupun diputar balikkan urutannya. Hanya memiliki Iman, berarti menyia-nyiakan Iman itu sendiri. Tidak akan terjadi penguatan argumentasi terhadap apa yang kita yakini, yang pada akhirnya keimanan itu akan hilang dengan sendirinya.

Hanya memiliki Ilmu akan lebih buruk daripada hanya memiliki Iman. Segala Ilmu yang didapat tidak akan mampu membenarkan sesuatu. Ilmu akan menjadi sekedar slogan, titel, ataupun rambu lalu lintas.

Amal jelas tidak dapat dikatakan sebagai amal jika ia berdiri sendiri, mungkin hanya sekedar ‘pekerjaan’ atau ‘tindakan’. Amal seharusnya berujung pada suatu yang kita yakini, terbentuk dari nilai-nilai yang paling mendasar, serta dilakukan dalam keadaan sadar.

Sekarang, sudahkah kita mempunyai suatu keimanan yang kerap dimantapkan oleh Ilmu dan senantiasa diamalkan? Atau kita sudah merasa puas dengan keimanan kita yang didukung oleh lmu yang terbatas dan cenderung tidak berguna karena tidak pernah kita amalkan? Sekali lagi, ini bicara soal HATI. Keyakinan dan Niat.

Wassalam

Monday, April 25, 2011

Rupiah Soars to Seven-Year High

Source: thejakartapost

Indonesia’s rupiah rose to a seven- year high on speculation the United States will keep interest rates near zero this week, boosting fund inflows into higher-yielding emerging markets. Benchmark bonds advanced.

The Federal Reserve will keep its target rate for overnight loans between banks between zero and 0.25 percent when it meets on April 27, according to all 80 economists in a Bloomberg News survey. The rupiah has gained 4.4 percent this year, the second- best performance among Asia’s 10 most-traded currencies as Indonesia’s benchmark interest rate of 6.75 percent attracted fund inflows.

“Money chasing higher yields will continue to flow into Asian economies because the US will probably not increase its interest rate,” said Lindawati Susanto, head of treasury at Bank Resona Perdania in Jakarta. “The Indonesian growth story is also attracting investors.”

The rupiah gained 0.11 percent to 8,608 per dollar as of 4:16 p.m. in Jakarta, compared with 8,629 on April 21, according to data compiled by Bloomberg. Financial markets in Indonesia were closed on April 22 for a public holiday. The currency touched 8,600 earlier, the strongest level since April 2004.

Southeast Asia’s largest economy may grow 6.5 percent this year, Sugeng, the head of Bank Indonesia’s monetary policy bureau, said on April 13. Gross domestic product rose 6.1 percent last year, according to official data.

Overseas funds bought $145.5 million more Indonesian shares than they sold this month, exchange data show. Foreign holdings of the country’s government bonds rose 11 percent from the end of December to 217.29 trillion rupiah ($25.2 billion) as of April 20, according to the finance ministry’s Web site.

Ten-year government bonds rose. The yield on the 8.25 percent note due July 2021 slipped three basis points or 0.03 percentage points to 7.77 percent, according to closing prices from the Inter-Dealer Market Association.

Bloomberg

Sunday, April 24, 2011

12 Alasan Mengapa Orang Tidak Menjadi Kaya

12 Alasan Mengapa Orang Tidak Menjadi Kaya
(Oleh Anthony Robbins)

Menurut Wallace Wattles, dalam risalah kekayaan populer yang disebut Ilmu Menjadi Kaya, mengatakan bahwa, "Ada ilmu menjadi kaya, dan itu adalah ilmu pasti, seperti aljabar atau aritmetika. Ada hukum tertentu yang mengatur proses memperoleh kekayaan, dan sekali hukum-hukum ini dipelajari dan dipatuhi oleh siapa pun, bahwa orang akan menjadi kaya dengan kepastian matematis. "

Memang benar. Mereka yang menciptakan kekayaan tahu bahwa itu terjadi karena penerapan aturan prinsip dan aturan sederhana. Mereka yang tidak menciptakan kekayaan tidak tahu tentang hal-hal sederhana, dan seringkali mereka menganggap kekayaan  merupakan hasil dari keberuntungan atau kebetulan murni atau hanya sebagai hasil takhayul yang bodoh.


Anthony Robbins adalah salah satu pelatih sukses terbaik di dunia, yang telah melatih bintang olahraga, kepala negara dan eksekutif Fortune 500. Dalam salah satu karyanya “Get The Edge” ia menjelaskan 12 alasan tertentu yang ia amati dan menjadi penyebab utama kebanyakan orang kurang mendapatkan kekayaan.

Dan inilah 12 alasan Mengapa Tidak Orang Tidak Menjadi Kaya :

1. Mereka tidak pernah memutuskan dan benar-benar menentukan, sangat spesifik, apa artinya kekayaan bagi mereka. Kata kunci di sini adalah spesifik dan khusus. Dapatkah Anda bayangkan betapa sulitnya untuk merancang mobil atau pesawat tanpa membuat gambar cetak biru atau sketsa terlebih dahulu? Anda harus tahu apa target anda sebelum anda pergi mengejar tujuan anda.

2. Mereka membuat target kekayaan yang berubah-ubah bukannya suatu yang tetap (ini berhubungan dengan butir satu di atas). Setelah anda punya target, perbaiki dan tetap fokus tetapi jangan sampai Anda mengubahnya sebelum anda mencapainya. Anda harus menyelesaikan setiap langkah, merayakan, dan kemudian dalam perjalanan membuat langkah baru, target baru dan mencapainya, demikian terus menerus.

3. Mereka mendefinisikan dengan cara yang tampaknya tidak terjangkau. Anda hanya mencapai apa yang Anda percaya. Tidak lebih, tidak kurang. Jadi, Anda harus membuatnya dipercaya untuk Anda. Tetapkan tujuan yang akan membuat Anda bergerak maju dan berkembang, tetapi tidak terlalu tinggi yang bahkan anda sendiri tidak percaya anda bisa mencapainya. Ambil langkah terbesar yang bisa anda percaya bahwa anda bisa lalu anda mencapai langkah tersebut, kemudian mengambil langkah terbesar berikutnya yang anda percaya anda bisa. Hal ini akan membangun penguatan positif dalam diri dan kepercayaan diri anda juga.

4. Mereka tidak pernah memulai. Ok, ini jelas. Jika anda hanya terus berpikir tentang hal itu selamanya, selamanya akan tetap di tingkat pikiran. Anda harus bertindak! Mulai di suatu tempat, di mana saja! Hanya setelah Anda mulai melakukan anda mulai mendapatkan beberapa umpan balik yang akan membantu Anda merencanakan jalan yang lebih baik. Pesawat harus terlebih dahulu lepas landas sebelum mulai menyesuaikan program untuk tujuan. Anda harus mulai, di suatu tempat, di mana saja, tidak masalah, yang penting mulai! Bertindak dan lakukan sesuatu!

5. Mereka tidak pernah membuat suatu keharusan. Mari saya jelaskan apa artinya untuk membuatnya suatu keharusan. Ini berarti mencurahkan seluruh niat Anda, Kemauan anda, arah Anda, menjadi satu aliran tunggal yang diarahkan menuju tujuan Anda.
Semua kendala dipandang sebagai tantangan yang harus diatasi. Anda akan menemui hambatan jadi anda perlu tahu hal itu tetapi juga harus mengharapkan untuk bergerak maju. Gunakan hambatan Anda untuk mengembangkan kekuatan dan keterampilan bukannya lari dan menghindar. Cari tahu bagaimana untuk melewati mereka. Cari tahu! Selalu ada jalan, selalu. Dan jika emosi Anda bertindak melawan keinginan Anda, rangkul mereka, belajar dari mereka, tahu diri sendiri dan tetap bergerak maju. Buatlah suatu keharusan, dan itu akan terjadi. Dijamin. Anda tidak tahu berapa banyak langkah-langkah yang harus diambil, tapi anda tahu itu akan terjadi.

6. Mereka tidak memiliki rencana yang realistis. Jika Anda ingin melakukan sesuatu, cari tahu bagaimana hal itu dilakukan dari seseorang yang telah melakukannya sebelumnya. Buat rencana yang realistis. Salin dari mereka yang telah berhasil sebelum Anda. Tapi jangan membuang intuisi Anda. Intuisi Anda sangat kuat setelah Anda belajar bagaimana untuk mendengarkan dan praktek langsung.

7. Jika mereka memiliki rencana yang realistis, mereka tidak pernah menindaklanjuti rencana tersebut. Nah, jika anda tidak mengikuti rencana tersebut, apa yang akan terjadi?

8. Mereka memberikan tanggung jawab kepada orang lain ("ahli"), bukan untuk diri mereka sendiri. Dengan cara ini, mereka tidak pernah benar-benar belajar bagaimana melakukannya, dan jika ada kegagalan mereka tidak pernah belajar mengapa kegagalan terjadi dan sehingga mereka terikat untuk mengulanginya. Ini adalah ide yang baik untuk mendapatkan nasihat, tetapi melakukannya sendiri. Setidaknya memahami sendiri bahkan jika Anda akan mendelegasikan tugas yang semestinya anda lakukan.


9. Mereka menyerah ketika mereka menghadapi tantangan. Melampaui tantangan adalah jalan yang membuat orang kaya, tidak menyerah. Akan selalu ada tantangan, jadi terbiasa untuk itu. Anda hanya akan mendapatkan apa yang anda inginkan jika anda bersedia untuk menghadapi tantangan di sepanjang jalan. Semua tantangan adalah peluang yang menyamar mengenakan pakaian kerja, ingat itu. Setelah tantangan selesai, Anda akan menemukan buah luar biasa yang disebut kesuksesan.

10. Mereka gagal untuk memperlakukan kehidupan mereka seperti bisnis, mereka tidak pernah menjamin bahwa mereka membuat laba tahun ke tahun. Gunakan perangkat lunak keuangan pribadi seperti Quicken atau Microsoft Money. Anda harus memiliki anggaran dan laporan arus kas untuk keuangan pribadi dan bisnis Anda. Sangat mudah dengan perangkat lunak paket tersebut. Jika Anda tidak menyimpan catatan yang bisa dilacak, anda tidak tahu kapan anda merugi sampai anda benar-benar terlambat.

11. Mereka memungkinkan ide-ide orang lain untuk mempengaruhi keputusan mereka secara mentah-mentah. Akan selalu ada orang-orang yang tidak percaya dengan cara anda, atau yang pesimis, yang mencoba menarik Anda ke bawah, atau apa pun. Kadang-kadang mereka dating dari teman terdekat dan keluarga. Anda tidak dapat mengubah bahwa - mereka memiliki hak untuk menjadi siapa mereka. Hal ini OK saja. Biarkan mereka dengan pemikiran mereka, jangan menghakimi mereka untuk itu, tapi tidak juga merasa wajib untuk menerima pikiran mereka atau mengikuti jalan mereka. Jangan biarkan orang lain, sekarang atau dari masa lalu mempengaruhi keputusan Anda. Biarkan mereka dengan jalan mereka dan anda mengikuti cara anda.

12. Mereka tidak mendapatkan pelatihan berkualitas. Hal ini sangat penting! Coaching adalah mendapatkan bimbingan oleh seseorang yang telah berhasil luar biasa di bidang yang anda minati. Dapatkan pelatih dan mentor!

Sistem pendidikan kita tidak melengkapi kita untuk kehidupan nyata, jadi jangan menganggap bahwa anda sudah lulus kuliah dari universitas ternama maka anda sudah siap untuk sukses pada kenyataannya tidak demikian.  Anda harus terus belajar. Orang-orang paling sukses menghadiri seminar, membaca buku, belajar dari audio dan video rekaman seminar dan bergabung dengan kelompok dan klub yang sama dengan minat mereka, menemukan mentor, jaringan, dan bahkan menyewa pelatih pribadi mahal untuk memastikan mereka berhasil.

Berapa banyak dari alasan diatas yang bisa anda identifikasi ada pada diri anda? Nah, sekarang yang anda lihat alas an diatasdan juga sekarang anda dapat melihat diri sendiri dan pastikan bahwa anda tidak mengikuti cara-cara yang diketahui tidak mengarah ke kekayaan. Ikuti apa yang berhasil dan itu pasti bekerja. Dan jangan lupa untuk menikmati kesuksesan di sepanjang jalan.


Diposting ulang dari mailist Indonesia Business Forum

Saturday, April 23, 2011

Semangat Lansia

Siapa bilang usia menjadi faktor penghambat usaha?

Saya salut dengan bapak (atau kakek) yang satu ini, selalu semangat di hari-hari tuanya. Kegiatannya setiap pagi adalah melototi koran di lembaran investasi dan keuangan, selalu memonitor pergerakan saham dan berita-berita terkait lainnya.
Ya, bapak (atau kakek) ini punya mainan saham. Di usia yang sudah lewat 70 tahun beliau tidak berdiam diri ataupun menonton acara-acara TV murahan. Olah raganya saja tiap pagi (jika cerah) main golf....walaupun bukan di lapangan golf betulan, hanya di lapangan kosong belakang rumah.

Selain saham beliau juga selalu mencoba beberapa bisnis kecil-kecilan, mulai dari ternak lobster sampai bisnis tokek.....hahaha, tokek! Saya saja tidak kepikiran bisnis tokek. Beliau tidak peduli apa pandangan orang, yang penting beliau punya kegiatan, jika perlu, menghasilkan uang.
Ya, bisnis tokeknya dilakoni secara serius dan selalu belajar dari artikel maupun informasi yang didapat. Saya cuma bisa mendo'akan beliau sukses.

Di sisi lain, saya merasa iri dan berdo'a semoga bisa punya semangat seperti beliau di usia senja saya nanti. Banyak anak muda dan usia produktif yang malas dan bertingkah tidak punya ide atau keberanian memulai bisnis ataupun kegiatan yang produktif.

Jadi, apa kita mau kalah dengan lansia? Mulailah berfikir kreatif dan berani memulai bisnis.

Salam sukses dunia akhirat!

Friday, April 22, 2011

Memulai Usaha

Sumber: http://www.squidoo.com/memulai-usaha

Usaha mandiri menjadi salah satu alternatif mendapatkan sumber pendapatkan saat ini. Kesadaran bahwa tidak bisa menggantungkan hidup dari bekerja, menjadikan geliat bisnis semakin bergairah.

Sayangnya masih banyak orang yang memulai bisnis dengan cara yang salah, dengan cara yang masih digunakan pada saat revolusi industri dulu. Padahal jaman sudah berubah. Konsep bisnis jaman dahulu tentu akan berbeda dengan jaman sekarang.

Lensa ini akan memandu Anda untuk memahami gambaran besar bagaimana memulai suatu usaha agar Anda tidak salah jalan.

Langkah Awal Buka Usaha

Apa Yang Dibutuhkan Pasar?

Langkah awal buka usaha ialah kita harus bertanya tentang apa yang dibutuhkan oleh pasar. Bukan sebaliknya kita membuat produk terlebih dahulu tanpa mengetahui apa yang butuhkan oleh pasar. Jika kebetulan dibutuhkan, Anda beruntung. Jika tidak dibutuhkan? Maka Anda akan buntung.

Saat awal, Anda harus memastikan bahwa produk Anda dibutuhkan oleh masyarakat. Untuk mengetahui hal ini, tidak bisa dilakukan dengan kira-kira saja. Misalnya: "semua orang butuh sembako". Apakah bisnis sembako akan menguntungkan? Belum tentu, Anda harus melihat supply-nya. Jika dilingkungan Anda sudah banyak yang jual sembako, maka bisnis tidaklah begitu menjanjikan.

Yang dimaksud dibutuhkan oleh pasar ialah pasar benar-benar membutuhkan sementara penyedia produk atau jasa tersebut masih kurang. Selain itu kita juga harus memperhatikan jumlah pasar yang membutuhkan produk tersebut. Jika sedikit, maka bisa jadi ide bisnis Anda kurang menjanjikan.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui kebutuhan pasar. Tentu tidak akan bisa dibahas disini karena pembahasannya memerlukan ruang yang sangat besar. Anda perlu mencari rujukan lain bagaimana mengetahui kebutuhan pasar.

Untuk saat ini, yang penting Anda menyadari konsep yang benar dalam memulai bisnis. Pasar dulu baru membuat produk, bukan sebaliknya membuat produk dulu baru mencari pasar.

Peluang Usaha Itu Banyak

Jangan bingun memilih usaha, pilihlah yang Anda sukai
Berikut adalah beberapa ide bisnis yang bisa Anda jalani. Silahkan pilih yang sesuai dengan minat Anda.

* Membuat Produk Sendiri. Anda bisa berbisnis dengan membuat produk sendiri, baik pabrikasi maupun industri rumahan.
* Memberikan Jasa. Punya keahlian? Siapa yang membutuhkan keahlian Anda? Jika Anda bisa mengidentifikasikan siapa saja yang butuh keahlian Anda dan jumlah mereka banyak, maka Anda bisa menjual jasa Anda.
* Menjadi Broker. Tidak punya produk? Tidak punya keahlian? Jangan pesimis, jualah produk dan jasa orang lain.
* Jual Keahlian Anda. Jika Anda memiliki keahlian, selain menawarkan jasa, Anda bisa menawarkannya dalam bentuk sebuah buku atau ebook.

Semoga Sukses!

Thursday, April 21, 2011

RI Bakal Perbesar 'Jatah' Emas di Cadangan Devisa

Sumber: detik.com

Depok - Booming harga emas saat ini membuat Bank Indonesia (BI) berpikir untuk mengalihkan cadangan devisanya dalam bentuk emas. Apalagi nilai dolar AS terus menurun seiring belum membaiknya kondisi ekonomi negara Paman Sam itu.

Deputi Gubernur BI Ardhayadi Mitroadmodjo mengatakan, rencana untuk meningkatkan porsi emas dalam cadangan devisa sedang dikaji lebih jauh.

"Kita sedang mengkaji mengenai hal itu. Jadi itu perlu dipelajari betul kalau kita ingin mengubah komponen cadangan devisa. Soal emas ini sedang dikaji lebih jauh," tutur Ardhayadi di sela acara Seminar Laporan Keuangan Bank Sentral di kampus FEUI, Depok, Jawa Barat, Kamis (21/4/2011).

Menurut data terakhir BI, jumlah cadangan devisa Indonesia hingga akhir Maret 2011 mencapai US$ 105,7 miliar. Jumlah itu naik tinggi dibanding posisi akhir Februari 2011 yang sebesar US$ 99,6 miliar.

Penyebab tingginya tingkat cadangan devisa ini adalah karena aliran masuk modal asing dalam bentuk portofolio diperkirakan masih akan tetap besar, sedangkan investasi asing langsung (PMA) diperkirakan meningkat.

Dalam data BI, cadangan devisa di 2009 dalam bentuk emas adalah senilai Rp 24,356 triliun. Sementara di 2008 nilai emas yang masuk dalam cadangan devisa Indonesia mencapai Rp 22,23 triliun.

(dnl/qom)

Wednesday, April 20, 2011

SBY’s Rousing Challenge to Private Sector

Source: thejakartaglobe.com

Camelia Pasandaran | April 20, 2011

President Susilo Bambang Yudhoyono on Tuesday called on the private sector to take a key role in accelerating the development of the economy.

He said local business , wherever possible, should take preference over foreign partners. “International cooperation is important but it cannot make a country succeed,” Yudhoyono added.

“Let us, in Indonesia, with our own determination, build a high income per capita, increase investment so that even without being part of BRICS, Indonesia can become its own emerging economy,” Yudhoyono said. He was referring to the five emerging economies – Brazil, Russia, India, China and South Africa.

The president made the remarks while closing a two-day meeting between government and business representatives in Bogor. He hoped the government’s good intention in inviting the business world to become a main stakeholder would have a positive response.

“I want to invite our domestic business sector, you all, to become the main players before we take on partners from friendly countries,” Yudhoyono said, adding that Indonesian businesses had the benefit of knowing the problems that had to be addressed.

Indonesia already had many short-, medium- and long-term development plans, but needed another to guide efforts to accelerate and expand certain specific economic sectors, Yudhoyono told the gathering.

The Master Plan for the Acceleration and Expansion of Indonesia’s Economic Development (MP3EI), was tabled for discussion at the Bogor meeting. It designated six regions as main economic corridors.

“We are coming out with the MP3EI because we want to accelerate and expand certain sectors of our economy, with clear orientation and timeline – who does what, who invests and how much and where,” Yudhoyono said.

He added that the MP3EI does not substitute other plans and policies but complements them.

The master plan, he said was a “living document,” a long-term strategic plan spanning three governments through to 2025.

“Because it is a living document, there should be a planned commitment,” he said.

He cited the economic sectors needing urgent action from both public and private companies – food, energy, infrastructure, transportation, financing and banking, and micro-, small- and medium-scale enterprises.

“Let us build up mutual trust. The government trusts the business sector, state-owned or private, but our friends in the business sector should also trust the central and regional government to improve things,” Yudhoyono said, adding that “With mutual trust, we can achieve our mutual interests.”

The government, he said, should provide good governance and a good bureaucracy. It should create a sound investment climate and come out with the appropriate policies and regulations. Speaking to the regions, he challenged them to provide the opportunities, climate and conditions conducive to investment.

The business world should implement the best practices, and achieve better tax compliance and corporate social responsibility.

“The MP3EI is not a law, but I hope that it becomes our commitment. Let us implement this even though it is not a law.

“We should make this plan binding for all, the central and regional governments and the business sector,” the president said.

Sofyan Wanandi, chairman of the Indonesian Employers Association (Apindo), agreed that the government and business sectors must join hands for the national interest. “National businessmen must be involved in the development of Indonesia’s economy, we can’t rely fully on foreign investments,” he said.

Therefore, the government must help the business sector in investing the $103 billion it has committed for the next five years, he added.


Additional reporting by Arientha Primanita

Tuesday, April 19, 2011

Happy English ala Kolong Tol

"Kami juga ingin jago ngomong Bahasa Inggris!"

Paling tidak itu seruan dari salah satu anak yang ikut belajar bahasa Inggris di kolong tol Penjaringan, Jakarta Utara.
Semangat tinggi dan senyum merekah senantiasa menghiasi penampilan dan wajah mereka. Pakaian seadanya yang dikenakan tidak melunturkan semangat belajar mereka, karena ini saatnya untuk Happy..... Happy English!

Ya, setiap dua minggu sekali sekitar 300 lebih (tahun lalu masih 100-an) anak usia sekolah datang ke kolong tol Penjaringan dekat rumah mereka. Niatnya adalah untuk mengikuti kelas bahasa Inggris gratis yang diselenggarakan oleh sekelompok relawan muda.

Awalnya, beberapa teman ingin mengadakan kegiatan yang bermanfaat untuk anak-anak usia sekolah yang memiliki keterbatasan ekonomi di sana, sekaligus juga untuk memberi alternatif ruang ‘bermain’ bagi mereka. Mereka memperkenalkan kelas gratis ini -yang kemudian dinamakan kelas Happy English- dan ternyata, mendapat sambutan antusias dari para murid cilik dan orang tua mereka.

Kegiatan yang bermula pada Februari 2010 ini terdiri dari beberapa kelas: tingkat pra-sekolah, kelas 1-6 SD, dan kelas 7 (atau 1 SMP) dengan 6 hingga 10 orang relawan pengajar yang bekerja sama dengan organisasi masyarakat KMPKT (Kelompok Masyarakat Peduli Kolong Tol) RW 13, Penjaringan, Jakarta Utara.

Profil murid adalah anak-anak sekolah yang orang tuanya bekerja sebagai buruh atau pedagang kecil. Jadi mereka bukan anak jalanan, juga bukan pengamen atau pengemis.
Ketika ditanya tentang rencana ke depan, ms Oke (Diah), salah satu relawan berharap bahwa kegiatan ini akan menjadi kegiatan yang berkelanjutan sehingga anak-anak yang belajar di kolong tol mempunyai kemampuan berbicara, membaca dan menulis dalam bahasa Inggris dengan lancar.

Bagaimana penyelenggaraan kegiatan mereka? Para murid duduk di lantai semen dan menulis pekerjaan mereka pada lembar kerja fotokopian yang diberikan oleh para relawan. Sederhana dan seadanya. Terkadang bising dan berdebu....

Usaha yang mulia, sayangnya kegiatan mereka belum memiliki cukup donatur yang menyumbang secara teratur. Dana masih berasal dari kantong pibadi relawan dan swadaya masyarakat.


Tertarik membantu? ingin menjadi relawan? atau sekedar ingin tahu, silakan datang langsung ke lokasi atau menghubungi:

Diah Citaresmi : +62818 804010 ; diahcitaresmi@yahoo.com.au
Josh Umboh : +62812 8123553 ; josh_umboh@yahoo.com
Dini Paramita Dewi (Singapura) : +65 9870 5099 ; mita.rachman@yahoo.com.sg
Email : happy_english@yahoo.com
Happy English in Facebook: http://www.facebook.com/happy.english

Semoga banyak teman yang tergerak membantu para murid cilik ini! Siapa tahu, ada calon pemimpin di antara mereka!

Terima kasih sebelumnya, dari para relawan pengajar/penyelenggara.

+++++++++++++++++
Visi dan Tujuan Kami:

·         Memperkenalkan dan memberikan wawasan yang lebih luas kepada anak-anak agar bisa mengenal, membaca dan menulis hingga berbicara dalam bahasa Inggris. 
·         Membantu mereka supaya bisa lebih percaya diri dalam mempergunakan bahasa Inggris.
·         Memberikan semangat bahwa belajar bisa dilakukan dimana saja, tanpa hambatan waktu dan tempat.
·         Dimasa yang akan datang , diharapkan dapat mengembangkan kegiatan serupa di tempat lain, dan
·         Mengembangkan program yang menunjang kemajuan pendidikan anak-anak.


Monday, April 18, 2011

Jangan Lupa: Sedekah!

Banyak dari kita jika sudah punya uang, terutama uang berlebih, jadi lupa sedekah.
Lho, apa iya harus disedekahkan? Ya tidak juga. Tapi mulailah berfikir bahwa Anda kaya dan uang mudah datang kepada Anda. Toh Anda hanya perlu menyediakan sebagian harta Anda.

Orang yang bersedekah (dengan ikhlas tentunya) akan selalu merasa punya uang. Sebaliknya, orang yang enggan bersedekah atau justru mengharapkan sedekah dari orang lain akan selalu merasa miskin.

Ingatlah bahwa sebaiknya sedekah bukanlah menyisihkan uang Anda, tetapi justru mengalokasikan uang Anda diawal untuk bersedekah. Jika perlu dirutinkan.
Tidak peduli berapa banyak yang Anda sedekahkan yang penting niatnya.
Siapkan juga target kemana atau kepada siapa Anda bersedekah.
Misalnya: buatlah kegiatan sedekah rutin untuk musholla atau masjid Anda, setiap Anda akan sholat di musholla atau masjid, siapkan uang Anda untuk dimasukkan ke dalam tromol disana.

Silakan Anda cari berbagai referensi sedekah, dan mulailah bersedekah.
Dijamin! Uang Anda tidak akan pernah berkurang.

Salam Sedekah.

Sunday, April 17, 2011

10 Kesalahan yang Akan Merusak Peluang Anda

10 Kesalahan yang akan merusak peluang Anda menjadi pengusaha sukses:

1. Membiarkan ketakutan menahan Anda. Kami yakin isu nomor 1 yang mempengaruhi keberhasilan bisnis baru adalah takut gagal, takut sukses, takut kritikan, takut tidak dihargai dan takut memikirkan orang tidak akan menyukai produk atau jasa Anda. Memahami ketakutan tersebut bisa menghalangi Anda. Belajar untuk mengenalinya dan berhubungan dengannya.
2. Gagal mengembangkan hubungan yang sesungguhnya. Tidak ada yang terjadi sampai terjalin hubungan. Tidak ada pertemuan, tidak ada peluang penjualan, tidak ada bisnis. Luangkan waktu untuk membangun hubungan, dan kemudian Anda siap menjual.
3. Gagal merespon dengan cepat. Semakin cepat Anda merespon, semakin responsif Anda. Tidak membalas e-mail selama berhari-hari, pesan suara yang diabaikan, dan proposal atau perjanjian sales yang ditunda menunjukkan Anda tidak peduli dengan bisnis prospek. Lupakan nasehat yang absurd dimana respon yang cepat membuat Anda nampak ingin atau putus asa melakukan bisnis. Ini membuat Anda nampak responsif.
4. Menjadi pemaksa. Tidak seorangpun yang menyukai pemaksa. Jadi saat pembeli Anda mengatakan "ya" - stop menjual. Dan jangan menjual, dimana mendapatkan pembeli untuk membeli lebih banyak dibandingkan yang mereka butuhkan. Ini baik untuk keuntungan jangka pendek dan buruk bagi hubungan jangka panjang.
5. Berhenti saat ada penolakan. Tidak seorangpun yang mau menerima penolakan, tapi terkadang kita melihatnya saat tidak nampak. Penolakan adalah respon awal pada seseorang yang tidak dikenalnya, bukan sebuah kesimpulan. Atau bisa saja berasal dari penjaga gerbang yang tugasnya menolak.
6. Terjebak dalam kesempurnaan. Tidak ada yang namanya proposal yang sempurna, surat dan response yang sempurna. Baik biasanya cukup baik kecuali berkaitan dengan situasi hidup dan mati, yang kebanyakan dari kita tidak demikian. Tambahan 20 persen yang Anda tempatkan pada produk, jasa, respon tidak diakui maupun dihargai oleh penerima. Tapi fakta dimana Anda terlalu lama merespon dikenali dan tidak dengan cara yang baik.
7. Menggunakan keyakinan personal Anda. Tidak seorangpun yang peduli dengan pendapat Anda saat Anda dalam situasi menjual. Pandangan politik, sosial, dan olah raga hanya untuk diri Anda.
8. Kurang fokus. Saat Anda tidak fokus dengan karyawan, klien dan prospek seolah Anda tidak berminat atau Anda terlalu berlebihan. Saat Anda tidak fokus dengan organisasi Anda, ini seperti versi terbaru kekacauan organisasi yang akan merusak moral staff yang berusaha menghadapi perubahan prioritas dan inisiatif baru.
9. Tidak ada kehadiran eksekutif. Kehadiran eksekutif tidak semata-mata melihat bagian tersebut. Ini mengenai mengelola citra Anda dengan penuh pertimbangan dan tidak dibuat-buat. Suka atau tidak, lelah, banyak beban, berantakan dan orang yang ceroboh adalah mereka yang tidak menyadari kejadian yang sedang terjadi dan tidak membaca buku sejak sekolah menengah atau kuliah adalah gambaran yang sangat berbeda dibandingkan orang yang merawar dirinya dan secara intelektual ingin tahu.
10. Tidak menunjukkan terimakasih. Sukses dalam bisnis tidak terjadi begitu saja. Disepanjang perjalanan ada banyak orang yang berbagi masukan, membantu Anda melalui saat yang berat, yang mungkin saja memberikan Anda gambaran. Jangan melupakan mereka saat Anda sukses. Selalu ada balasan dari rasa terima kasih.

Perkonomian saat ini dalam kondisi sulit. Memulai usaha baru bisa jadi melelahkan dan memberikan kepuasan – secara personal dan profesional. Tentu, Anda membutuhkan rencana bisnis, keuangan yang solid dengan produk atau jasa yang bisa dijual dengan proposisi nilai yang kuat. Tapi Anda membutuhkan lebih. Dan Anda harus mulai menghilangkan perilaku sabotase yang akan menganggu transisi Anda dari seorang eksekutif menjadi pengusaha.

Oleh: Tony Kubica. Pakar di bidang konsultan manajemen dan peningkatakn kinerja bisnis, Tony Kubica dan Sara Laforest memiliki pengalaman lebih dari 50 tahun dalam membantu pengusaha untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis mereka.
Sumber: www.articlebase.com

Diterjemahkan oleh: Iin – Tim Pengusahamuslim.com
Artikel: www.pengusahamuslim.com

Saturday, April 16, 2011

Jalan Pintas Menjadi Pengusaha Sukses

SUmber: http://www.motivasi-islami.com/jalan-pintas-menjadi-pengusaha-sukses

Adakah jalan pintas menjadi pengusaha sukses? Jangan bilang “tidak ada” dulu. Meski banyak yang mengatakan bahwa bisnis perlu kerja keras, harus dari nol, dan memerlukan waktu lama untuk menuai hasil. Mungkin tulisan ini menjadi kabar gembira bagi Anda yang selama ini mencari jalan pintas menjadi pengusaha sukses.

Tapi… jangan sekali-kali menganggap bahwa saya akan memberikan sebuah “tongkat ajaib” yang membuat Anda menjadi pengusaha sukses dalam semalam. Bingung? Bagus… saat Anda bingung artinya itu adalah langkah menuju sebuah pencerahan. Anda akan menemukan jawabannya. Baca terus!

Terkadang… kita menerima sebuah “nasihat”, bahwa membangun bisnis itu harus dari nol. Mulai dari yang kecil dulu, kemudian membangun setahap demi setahap. Diperlukan ketekunan dan kesabaran untuk sukses. Untuk ketekunan dan keberhasilan saya setuju. Memulai dari nol juga boleh, tetapi yang perlu kita fahami adalah kita tidak perlu dari nol untuk memulai bisnis. Sebab Anda tidaklah berada di titik nol, sebab Anda bisa mengakses sumber daya yang sudah tersedia. Buat apa memulai dari nol? Yang lebih tepat adalah mulailah dari apa yang Anda miliki dan yang bisa Anda akses. Ini jalan pintas menjadi pengusaha sukses pertama: tidak perlu dari nol, manfaatkan sumber daya yang sudah ada.

Lalu apa jalan pintas yang kedua? Jalan pintas itu sudah ada, tinggal Anda manfaatkan saja. Jalan pintas itu adalah jalan yang sudah digunakan selama ini oleh orang lain yang terbukti sukses. Saya sering menganalogikan dengan jalan biasa, jalan untuk kendaraan. Ada banyak jalan dari Bandung ke Jakarta, mana jalan yang paling cepat? Sekarang ada jalan tol Cipularang. Jalan tol ini adalah jalan pintas, tidak perlu membuat jalan baru, sebab membuat jalannya saja lama. Untuk apa menggunakan jalan lain jika ada jalan yang lebih cepat? Kecuali Anda punya maksud lain.

Aplikasinya dalam bisnis ialah: agar Anda menjadi pengusaha sukses, Anda bisa meniru cara bisnis yang sudah terbukti berhasil yang pernah dilakukan oleh orang lain. Jangan dulu mencari cara atau rahasia baru, gunakan saja cara tercepat yang sudah terbukti. Inilah jalan pintas menjadi pengusaha sukses yang kedua.

“Tapi… saya mau lebih cepat lagi. Cara yang sudah ada tidak cukup cepat bagi saya.”

OK. Kembali analogi dengan perjalanan. Kecepatan Anda dari Bandung ke Jakarta akan dipengaruhi oleh kendaraan Anda. Dalam hal ini, kendaraan Anda adalah “daya ungkit” untuk mempercepat perjalanan Anda. Mobil sedan berkecepatan tinggi tentu akan lebih cepat dibandingkan dengan jalan kaki. Lagi pula, bukan zamannya bepergian dengan jalan kaki. Gunakan kendaraan dalam perjalanan. Artinya gunakan daya ungkit dalam bisnis, maka Anda akan sukses lebih cepat. Inilah jalan pintas yang ketiga.

Jadi, jalan pintas itu ada. Yang tidak ada adalah tongkat ajaib yang membuat Anda menjadi pengusaha sukses dalam semalam.

NB: Sesuai amanat dari yang punya tulisan, silakan saja mengcopy tulisan ini asalkan disebutkan sumber aslinya serta berikan tautannya.
Salam Sukses Dunia Akhirat.

Friday, April 15, 2011

Tiga Langkah Menuju Bisnis yang Sukses

Dikutip dari: http://www.pengembangandiri.com/articles/21/1/Memulai-Bisnis-Mengungkap-Rahasia-Sukses/Page1.html

By: Al Falaq Arsendatama

Sebuah survey oleh lembaga penelitian internasional beberapa waktu yang lalu mengungkapkan bahwa sebagian besar karyawan perusahaan tidak “happy” dengan alasan mereka tidak puas dengan gajinya dan khawatir akan masa depan mereka setelah pensiun. Kenapa?

Baik. Kita langsung ke topik utama saja yaitu soal uang, yang bagi kebanyakan orang merupakan salah satu parameter ketentraman hidup. Ada tiga cara untuk memperoleh uang banyak dalam waktu singkat. Pertama, menang undian berhadiah. Kedua, dapat warisan dan yang ketiga menikahi orang kaya.

Meskipun ketiga cara itu singkat tapi kalau kita perhatikan ada satu faktor utama yang membuat ketiga hal agak sulit direalisasikan. Faktor ini adalah kontrol. Anda tidak punya kontrol kapan Anda dapat warisan atau menang undian. Nikah dengan orang kaya pun saingannya pasti berat dan butuh keberuntungan besar.

Harusnya ada cara efektif dan Anda punya kontrol disitu.

Betul – Anda perlu memulai bisnis. Cara ini lebih efektif bahkan dibandingkan dengan menyimpan uang di bank dan menyerahkan uang Anda untuk dimain-mainkan oleh fund manager.

Ada dua mentalitas dalam dunia kerja. Anda bekerja untuk orang lain atau Anda mempekerjakan orang lain. Anda bekerja untuk bisnis orang lain atau Anda memiliki bisnis sendiri.

Saya tidak bermaksud mengatakan bahwa bekerja untuk orang lain itu adalah buruk. Banyak sekali alasan bagus untuk menjadi karyawan orang lain. Misalnya, bekerja untuk suatu perusahaan membuat Anda belajar bagaimana suatu bisnis berjalan sehingga Anda bisa membuka bisnis sendiri. Faktanya, saya pernah menjadi karyawan di beberapa perusahaan selama kurang lebih 10 tahun.

Dengan kata lain, Anda bekerja untuk orang lain sambil belajar dan dibayar untuk pendidikan Anda. Banyak orang-orang sukses yang berangkat dari bawah dengan belajar bekerja dari orang lain. Pengalaman ini yang tidak bisa dibeli. Bayangkan ketika Anda sekolah Anda harus membayar pendidikan. Dengan menjadi pekerja, boss Anda membayar biaya belajar Anda. Deal yang jauh lebih bagus kan?

Nah, sekarang kita asumsikan bahwa Anda sudah membuat keputusan untuk memulai sebuah bisnis. Anda sudah belajar dari pengalaman orang-orang lain di dunia bisnis. Sekarang Anda punya cita-cita untuk menjadi……istilahnya: pengusaha atau entrepreneur.

Definisi pengusaha adalah:

* Orang yang menjalankan bisnis dengan sukses
* Dia menggunakan bisnisnya untuk menghasilkan pendapatan pasif (passive income)
* Dia berekspansi atau menjual bisnisnya

Menurut kamus, definisi “pengusaha” mengikutsertakan kata “risiko”. Ini penting karena untuk menjalankan bisnis Anda harus menginvestasikan uang dan waktu. Ada kemungkinan Anda tidak memperoleh apapun dan bisnis Anda jatuh. Ini bagian dari permainan dan ada tiga hal yang harus Anda sadari sebelum memulai sebuah bisnis.

Pertama, buat intensi. Ini penting karena kebanyakan dari kita hanya ingin menikmati hasil akhir tanpa mau menjalani proses step-by-step. Intensi diperlukan untuk memelihara semangat Anda, terutama ditahap-tahap awal yang berat. Kesempatan Anda untuk menjadi sukses bisa naik 80% dengan kekuatan intensi ini. Anda lebih yakin melangkah dan tidak bingung untuk memulai bisnis.

Kedua, menetapkan tujuan (goals). Alokasikan waktu untuk menuliskan apa saja tujuan Anda berbisnis. Tulis diatas kertas dan letakkan di tempat-tempat yang Anda bisa lihat. Misalnya kaca kamar mandi.

Tujuan diperlukan sehinga Anda konsisten dalam perjalanan bisnis Anda. Kenapa? Karena jalan menuju sukses akan penuh dengan rintangan. Pengusaha sukses meraih kesuksesannya dengan jatuh bangun melewati banyak hambatan di perjalanan. Anda jatuh, Anda bangun lagi. Dua hal yang akan terjadi: Anda akhirnya sukses atau Anda selesai. Kalaupun Anda selesai orang lain akan angkat topi dan menghargai perjuangan Anda. Pengalaman Anda pun semakin kaya.

Ketiga, keberuntungan. Mereka yang sukses tidak bisa bilang mereka tidak beruntung. Keberuntungan sangatlah penting. Tetapi keberuntungan tidak akan datang kalau kita tidak mencoba. Anda harus mencoba sekali, dua kali, dan seterusnya hingga pintu keberuntungan terbuka. Mereka yang sukses diberkahi keberuntungan. Triknya adalah jangan berhenti mencoba sampai akhirnya keberuntungan menghampiri Anda.

Dengan mencoba terus menerus Anda akhirnya menjadi mahir dan mengerti cara paling efektif dalam berbisnis. Okay, banyak orang bilang, “9 dari 10 orang dalam bisnis akan gagal”. Tidak perlu khawatir karena Anda masih punya kemungkinan 10% untuk sukses. Bandingkan dengan kemungkinan menang undian berhadiah. 10% adalah angka yang realistis dan terbuka untuk keberhasilan.

Sekarang bagaimana memulai langkah awal berbisnis. Bisnis adalah tindakan dan tindakan adalah kepanjangan dari pemikiran. Pemikiran sendiri timbul setelah ide turun. Jadi langkah pertama adalah mencari ide tentang bisnis apa yang paling cocok untuk Anda.

Saya memiliki filosofi bahwa ide muncul dari ketenangan didalam. Coba observasi diri Anda dan lihat apa yang Anda punya yang bisa Anda tawarkan ke dunia. Lihat keahlian dan ketrampilan Anda. Kemudian perhatikan sekeliling dan amati kegiatan-kegiatan yang mungkin cocok dengan apa yang Anda punya dan Anda yakin Anda bisa mengerjakannya lebih baik.

Anda bisa memulai dari hal yang Anda suka atau apapun yang Anda biasa lakukan tetapi kali ini buatlah dalam konteks bisnis untuk menghasilkan uang. Ide tidak harus kompleks. Rumah makan Padang ada dimana-mana. Yang ditawarkan adalah makanan cepat saji dari Tanah Minang. Sederhana saja kan? Gunakan kreatifitas Anda untuk membuat itu lebih baik dan jangan terjebak ke mentalitas pekerja yang mengharapkan penghasilan tetap dan aman.

Satu hal lagi adalah faktor waktu. Anda perlu kompromi dengan waktu dan menyadari bahwa waktu adalah teman, bukan pesaing. Proses membutuhkan waktu dan kesabaran. Semakin Anda berlatih Anda menjadi semakin ahli. Satu saat hari yang Anda nanti-nantikan akan datang. Di hari itu Anda mengatakan bahwa Anda tidak menyesal melakukan ini semua. Hari dimana Anda merasakan kesuksesan dari usaha Anda sendiri.

Thursday, April 14, 2011

Newmont Genjot Produksi Emas

Oleh Firman Hidranto

PERTH: Newmont Mining Corporation akan meningkatkan produksi emas di seluruh tambangnya di berbagai kawasan di dunia pada 2017 menjadi 7 juta troy ounces. Untuk tahun ini, Newmont memperkirakan produksi emas 5,1 juta-5,3 juta troy ounces.
Regional Senior Vice President Asia Pacific Opeartions Newmont Mining Corporation Jeffrey R. Huspeni mengemukakan selama 6-7 tujuh tahun ke depan, mengalokasikan dana US$6 miliar-US$ 7 miliar untuk seluruh tambang perusahaan yang ada di dunia.

"Belanja modal sebesar itu termasuk di Batu Hijau, Nusa Tenggara Barat,” ujarnya kemarin.

Newmont mengoperasikan tambang di berbagai negara di dunia. Di Indonesia, Newmont memiliki tambang Batu Hijau yang dikelola oleh PT Newmont Nusa Tenggara. Perseroan juga memiliki empat tambang di Australia dan Amerika Utara, satu tambang di Peru, Selandia Baru, dan Afrika.

Kasan Mulyono, Manajer Humas PT Newmont Nusa Tenggara, mengatakan tambang Batu Hijau tahun lalu memberikan kontribusi penjualan terbesar bagi Newmont Mining Corporation ditopang kenaikan harga komoditas emas dan tembaga selama 2010.

Volume penjualan tambang Batu Hijau tahun lalu mencapai 26%, naik tipis dibandingkan dengan realisasi 2009 sebesar 24%. Produksi emas tambang Batu Hijau tahun lalu 737.000 troy ounces, lebih tinggi dari produksi tambang Boddington sebesar 728.000 troy ounces.

Wednesday, April 13, 2011

Google invests $168M in solar energy project

Source: thejakartapost

Google is investing $168 million in an alternative power project that aims to produce enough solar energy to light 140,000 homes.

The commitment announced Monday is part of the financing that BrightSource Energy needs to build a solar power plant in California's Mojave Desert. BrightSource also has lined up $1.6 billion in loans guaranteed by the U.S. Department of Energy and a $300 million investment from NRG Energy Inc.

Google Inc. has been dipping into its bank account to back various projects that promise to generate energy from other sources besides oil and coal. The company has emerged as a major consumer of electricity as it opens huge data centers to house the computers that run its Internet search engine, e-mail and other online services.

Harga Emas Terkoreksi Atas Minyak

Source: Bloomberg

NEW YORK: Harga emas terkoreksi tajam dalam empat pekan terakhir setelah terjadi penurunan biaya energi seiring dengan naiknya permintaan logam untuk menjaga inflasi. Perak juga ikut tertekan.

Harga minyak mentah jenis future di New York terjun hampir 6% dalam dua hari ini setelah Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas estimasi pertumbuhan ekonomi Jepang dan AS. Harga emas sempat meningkat ke level tertinggi sebesar US$1.478 per ounce kemarin di tengah tekanan Libya, krisis nuklir Jepang dan perhatian terhadap krisis utang Eropa yang akan mengguncang iklim investasi.

"Nampaknya pasar minyak akan turun di tengah tekanan inflasi yang akan menggiring harga komoditas ke rekor terendah," kata Adam Klopfenstein, analis dari Lind-Waldock, sebuah broker di Chicago. "Sejumlah tekanan inflasi didorong oleh perdagangan logam."

Harga emas jenis futur untuk pengiriman bulan Juni tertekan US$14,50 atau 1% ke posisi US$1.453,50 pada 1:50 pada pasar Comex di New York, penurunan tertinggi sejak 15 Maret. Kemarin, harga logam tergelincir 0,4%. Namun harga tersebut sudah mengalami kenaikan 25% dibandingkan 12 bulan lalu.

Harga minyak turun 4% hari ini. Kemarin harga komoditas itu juga turun 2,5% setelah 30 bulan menguat di level US$113,46 per barel.

"Emas dan perak tergelincir oleh harga minyak mentah," kata Frank McGhee, dealer kepala di Integrated Brokerage Services LLC in Chicago. "Harga minyak mentah akan mendorong deflasi."

Sementara investor Jerman yakin bahwa harga emas akan turun lagi dibandingkan prediksi ekonom di bulan April setelah Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga untuk menekan inflasi, ungkap ZEW Center untuk Riset Ekonomi Eropa di Mannheim hari ini.

Tuesday, April 12, 2011

Planning Your Finance

Source: http://www.danareksaonline.com/reksadana

You certainly understand that every human being have necessities. An adult’s needs will always grow in line with his/her age. From the needs for marriage, buying a house and vehicle, raising children and finally happily enjoying their retirement time.

However, having considerably small amount of funds will not be enough to fulfill all those needs. For example, you probably know the property value in a suburb near Jakarta with the area of 96m2 has reached IDR 200-300 millions. You also need to consider children’s school fees that keep increasing every year. Nowadays, the application fee and deposit to apply to a public junior high school has reached millions of rupiah, imagine that it is only for 3 years education period.

These issue must raise a big question on your mind, “How can I satisfy all these necessities?” And a simple answer to that question is to do your own financial planning as early as possible, and have fun later on!

5 Steps to Have The Fun Later On!

Financial planning is a process of managing your finance in a discipline manner to achieve your desired target and purpose. There are 5 steps you need to do:

1. Check your financial health

Not only physical health, your financial health is also important and can not be ignored. In fact, your financial health should become the first priority before physical health because looking after your physical health will incur some cost.
This first step is very simple. Try to write down all your expenses in 1 month. You will be surprised when you find out where you spent your money on.
In addition, calculate all your wealth and your debts. If necessary, sell your assets to pay off all debts before planning to own something new. You may say your finance is in a healthy condition when you are free from debt.
Do not worry if you do not have any savings after paying off all your debts, because although you do not have any savings, you will be doing something much better for yourself.

2. Dream On!

The second step is to plan your needs. This step can be done by having dreams. Yes, you are right, Dream On! Ask yourself, what do you want in life? A house in Pondok Indah? Jaguar? Five-star apartment? Beat the socialite and own many designer shoes, clothes and hand bags? Or even go to Paris for honeymoon?
If you have done dreaming, then you need to wake up and see if all your dreams have fit your wealth and income. If it hasn’t; you need to start dreaming again. But dream on more realistic dreams. And do not forget to set priority and determine what your first priority is.
One thing worth to remember, other than those amusing things, you also need to include the emergency fund as your priority. Emergency fund? What is that? Emergency fund is the fund needed immediately which arise from unexpected event, such as hospital/ medication fee. Of course you do not wish that to happen but it would be wise to set aside some fund for urgent needs, just like a saying “Prepare your umbrella before it rains.”

3. Categorize your financial needs

This step is very easy. You only need to categorize your needs according to its time frame. The time frame is divided into 3 periods, short-term (for the needs required within 1-3 years), medium-term (3-5 years), and long-term (more than 5 years).
Below are the examples on how to categorize your needs:

Time Frame Financial Goals
Short-Term Emergency Fund to be fulfilled
Medium-Term Paying deposit for the house
Long Term Prepare your retirement fund


4. Recognize the investment type that suites you

The next step might be difficult, as for some of you; this can be something new or something you have not done before. You can learn about the investment type from your family or friends who have planned (well) their financial, hiring a financial consultant/ advisor, or you can also learn it from this website on the Types of Investment section.
After you understand the purpose of each type of investment, choose the one that mostly suits your financial needs.

5. Self-Discipline is Good!

All the steps you do will be ineffective if you do not have self-discipline and high commitment. Both of these basic principles are very important for everything to work well. Do you wish to have a honeymoon in Paris and enjoying your Jaguar? Be Patient! The more discipline you are and keep strong commitment in investing, the faster you reach your dreams.

Start Planning Your Finance as Early as Possible

The earlier you plan your finance and start to invest, the lesser amount of money will be needed (for investment). This will certainly bring benefits for you as you can plan more needs. Let’s look at the illustration about financial planning for education fund bellow:

You have a son and you want him to continue his education abroad when he turns 18 years old. The estimate total fund needed to finish his education overseas is IDR 1 milliard. If you put your money in a fixed-term deposit to obtain IDR 1 milliard; assuming the deposit interest rate of 6% p.a. (before tax), then the monthly investment would be:

Children's Age Investment Period (years) Monthly Investment

3 15 Rp. 3.741.270
8 10 Rp. 6.439.885
13 5 Rp. 14.704.567

Oleh sebab itu, mulailah merencanakan keuangan Anda dan mulailah berinvestasi dari sekarang!

Usaha ojek yang tinggal telepon dan pakai membership

Macet di Jakarta mendatangkan kebutuhan baru untuk bergerak lebih cepat mencapai suatu tempat. Fenomena ini ditangkap beberapa orang untuk mendirikan usaha ojek sepeda motor. Pelanggan tak perlu repot-repot menanti ojek di pangkalan, cukup telepon, tukang ojek siap mengantar.

Dua tahun lalu, Bagas Agusti Kurniawan mendirikan usaha ojek sepeda motor. Awalnya, ia sering menemukan penghuni kos-kosan miliknya kesulitan mencari ojek sepeda motor untuk mengantar mereka ke kantor. “Ada pangkalan ojek dekat kos cukup ramai. Tapi anak-anak kos saya butuh cepat dan bisa jemput langsung ke kos,” tutur Bagas.

Ia pun lantas membuka usaha ojek sepeda motor di Jalan Bangka, Mampang, bernama Jeki Taksi Motor Ekspress. Motonya: Cepat, Tepat, dan Selamat.

Begitu juga Armand Jamil yang melayani rute Bintaro, Rempoa ke sekitar kota Jakarta. Tukang ojek online Bintaro Rempoa terpaksa mengojek setelah di PHK tahun 2008. Armand jeli melihat celah, ia pun tampil beda dari para tukang ojek lainnya. "Saya tampil wangi, bersih, dan rapi supaya pelanggan saya nyaman ketika berkendara dengan saya," tutur Armand.

Meski mengutamakan kecepatan, Armand mengklaim dia menjaga keamanan berkendara. Kecepatan maksimal berkendara tak lebih dari 40 km/jam. "Tapi, jika pelanggan ingin lebih cepat, mereka bisa bilang. Pokoknya, tergantung kenyamanan mereka," paparnya. Pelanggan cukup menelepon dan menyebutkan lokasi, dalam waktu 10 menit si tukang ojek siap mengantar ke lokasi tujuan.

Soal tarif, Armand mengaku dapat bernegosiasi untuk mendapatkan harga yang sesuai. "Biasanya saya sebutkan harga, kalau mereka keberatan bisa nego," kata Armand. Misalnya untuk tarif Rempoa ke Thamrin sekitar Rp 50.000.

Bagas menggunakan sistem membership. Setiap calon anggota harus memberi alamat rumah dan kantor serta nomor telepon. Mereka pun bebas memilih waktu pembayaran, yakni harian, mingguan, dan bulanan.

Soal tarif dari jemput hingga sampai lokasi tujuan, bila jarak kurang dari 2 km, anggota bayar Rp 5.000. Untuk jarak 2 km sampai 5 km Rp 10.000 dan jarak 5 km hingga 10 km dipatok Rp 15.000. Adapun Rp 20.000 dipasang pada jarak lebih dari 10 km sampai 15 km.

Patokan harga itu dihitung per satu kali antar-jemput. “Misalnya anggota minta dijemput di Mampang dan diantar ke Kuningan, harganya Rp 15.000,” kata Bagas yang juga melayani antar-jemput barang, semisal dokumen. Bagas menghitung, dari jasa antar-jemput yang menggunakan tujuh sepeda motor ini ia bisa mengantongi omzet Rp 15 juta per bulan.

Sementara itu, dalam satu hari bersama empat pegawainya, Armand bisa melayani 25 pelanggan di sekitar Bintaro dan bisa mengantongi pendapatan bersih Rp 10 juta dalam satu bulan . Kebanyakan pelanggan Armand dan Bagas adalah karyawan kantoran dan mahasiswa.

Menjalani usaha ini, bukan tanpa kendala. Armand mengaku kesulitan mencari pengendara (rider)yang paham jalan di Jakarta. Ia tak mau merekrut rider yang asal-asalan mengemudi dan sulit dipercaya. Pasalnya, rider pernah membawa kabur sepeda motornya. “Karena itu, sekarang saya lebih antisipatif. Ijazah rider saya tahan dan saya harus tahu alamat dan nomor kontak keluarganya,” kata Bagas.

RI predicts 25% drop in coffee production due to weather

National News.
Source: thejakartapost

The Agriculture Ministry is projecting up to a 25 percent drop in Indonesia's coffee production this year due to unpredictable weather.

“Yes, we're predicting that it will drop, but it's only a prediction; it can change. Hopefully we'll be able to boost production again,” the ministry's director for spice plants, Azwar A. B., said Monday.

In 2010, Indonesia produced 709,000 tons of coffee. This year, the figure is predicted to drop to 567,200 tons.

Azwar said the drop was also attributable to the traditional management of plantations, citing that coffee shrubs in plantations were on average 15 years old, resulting in low coffee production.

Replanting, meanwhile, is an issue because of the high cost, which can reach between Rp 7 million (US$812) and Rp 30 million per hectare, he said, as quoted by tempointeraktif.com.

Monday, April 11, 2011

About Precious Metal (Logam Mulia)

Source: logammulia

(Au), chemical element, a dense, lustrous, yellow precious metal of Group Ib, Period 6, of the periodic table. Gold has several qualities that have made it exceptionally valuable throughout history. It is attractive in color and brightness, durable to the point of virtual indestructibility, highly malleable, and usually found in nature in a comparatively pure form.

The history of gold is unequaled by that of any other metal because of its value in the minds of men from earliest times.


Because gold is visually pleasing and workable and does not tarnish or corrode, it was one of the first metals to attract human attention. Examples of elaborate gold workmanship, many in nearly perfect condition, survive from ancient Egyptian, Minoan, Assyrian, and Etruscan artisans, and gold has continued to be a highly favored material out of which to craft jewelry and other decorative object.

In nature its size could be measured start from which is not seen by eyes (some micron, one micron is per-mil) until some centimeter. Big sized gold, some centimeters above called nugget, generally the in form of rock. One of the famous producer of nugget is Australia. Nugget couldn't be easily found because of its size for examples like 'Welcome Stranger' weight 7,1 kg, 53x25 cm, found in1869 in the area of Victoria, 'Hand Of Faith' weight 22,7 kg, 46x18 cm, found in the area of Victoria also in 1980th, ' Golden Eagle I', 38,4 kg, 66x30cm. Because there were such a big number of nugget found in Australia so that made a lot of amateurs use detector to look for it and even there were people who managed this seeking nugget in tour packet hunt.

Gold is widespread in low concentrations in all igneous rocks. Its abundance in the Earth's crust is estimated at about 0.005 parts per million. It occurs mostly in the native state, remaining chemically uncombined except with tellurium, selenium, and possibly bismuth. The element's only naturally occurring isotope is gold-197. Gold often occurs in association with copper and lead deposits, and, though the quantity present is often extremely small, it is readily recovered as a byproduct in the refining of those base metals. Large masses of gold-bearing rock rich enough to be called ores are unusual. Two types of deposits containing significant amounts of gold are known: hydrothermal veins, where it is associated with quartz and pyrite (fool's gold); and placer deposits, both consolidated and unconsolidated, that are derived from the weathering of gold-bearing rocks.

The origin of enriched veins is not fully known, but it is believed that the gold was carried up from great depths with other minerals, at least in partial solid solution, and later precipitated. The gold in rocks usually occurs as invisible disseminated grains, more rarely as flakes large enough to be seen, and even more rarely as masses or vein-lets. Crystals about 2.5 cm (1 inch) or more across have been found in California. Masses, some on the order of 90 kg (200 pounds), have been reported from Australia.


Alluvial deposits of gold found in or along streams were the principal sources of the metal for ancient Egypt and Mesopotamia. Other deposits were found in Lydia (now in Turkey) and the lands of the Aegean and in Persia (now Iran), India, China, and other lands. During the Middle Ages the chief sources of gold in Europe were the mines of Saxony and Austria. The era of gold production that followed the Spanish discovery of the Americas in the 1490s was probably the greatest the world had witnessed to that time. The exploitation of mines by slave labor and the looting of Indian palaces, temples, and graves in Central and South America resulted in an unprecedented influx of gold that literally unbalanced the economic structure of Europe. From Christopher Columbus' discovery of the New World in 1492 to 1600, more than 225,000 kg (8,000,000 ounces) of gold, or 35 percent of world production, came from South America. The New World's mines--especially those in Colombia--continued into the 17th and 18th centuries to account for 61 and 80 percent, respectively, of world production; 1,350,000 kg (48,000,000 ounces) were mined in the 18th century.

Sunday, April 10, 2011

Earn Money by reference

If you willing to get richer and like to help other person getting richer as you do, why don't you just follow this link:

http://www.ladanguang.com/?id=tohasaleh

Jika anda berniat untuk lebih kaya sekaligus membantu orang lain menjadi sekaya anda, silakan ikuti tautan di bawah ini:
Simak baik-baik dan jangan prejudice dulu sebelum memahaminya. SUKSES!

http://www.ladanguang.com/?id=tohasaleh

Saturday, April 9, 2011

Just Do It

Many of you will think 'what will be the first thing to do' after you've been brightened by some workshop or motivator, but it will end up that you have done nothing but think.

Enough the thinking!, why don't you just act rather than think.
You just need to be on the track, see where it goes and eager to find failure along the way. Yes, it is not easy and simple, but you will find that you make progress.

Well, the idea is yours, the engine is yours, the results surely will be yours.

To be continued...

SuCCeSS!

Invest in Gold

Start investing in Gold (Precious Metal Refinery).

Check out the latest update of their price. Find the good way to invest and learn more about it.

Happy Gold hunt!

Know Everything About Your Business

Source: http://www.evancarmichael.com/Startup/960/Know-Everything-About-Your-Business.html and visit www.thecarlu.com

Advice For Startups - Know Everything About Your Business

Whatever business you are in, know everything about it. In the event planning business people think that because they can do a dinner party at home for 10 people they can do a large event for 1,000. Start at the bottom and learn all the rungs of the business. Be a waiter, understand catering. Knowing all of the areas of the business will make you more money when you start your company. It will also help when you’re working with suppliers. When I hire waiters and staff, for example, I know what it really costs and where I can make more money. I also understand how to bill the client which is important or I wouldn’t make any money.

Be An Apprentice - Part of knowing everything about your business is learning from someone more experienced than yourself. I finished high school – that’s it. You can take hospitality at school and I’m sure there are great programs but you won’t really learn about it until you get hands on experience. I had a graphics arts business and wanted a part time job working for a caterer. I found it a very interesting business and learned how people ate with their eyes. It’s an artistic business and eventually I got hired to do a party for the opening of Les Miserables in Toronto. The person putting it on liked the work I did and took me to New York. He was my mentor. You can learn both good and bad things from mentors. You know which elements you want to copy and which ones you don’t. Now he’s my business partner and he’s calling me for advice!

Partner In 3s Or Go Solo - Partnerships are tough and I believe that if you have a partnership you should have 3 people involved. When you get into business you think you’ll get along and then you find out things about your partner that you didn’t realize before. Maybe they’re not as entrepreneurial as you, or have different business ethics. If I’m a workaholic does that mean my business partner has to be one? I can’t hold it against a partner if he is not as entrepreneurial. Having a third partner may allow for easier decision making and some accountability that is hard to establish when there are only two people involved. The main thing is getting an understanding of each person’s role. In our partnership at The Carlu, I handle the creative and my partner handles the finances. We may not always agree on everything but we successfully work out all the kinks.


Pick Your Investors Wisely - You have to pick and choose your investors. We have 11 great investors but could have raised all the money we needed in one meeting with one person. We chose not to accept that person’s money because we did our research. Someone can come to you with the money you need but you have to think about what it’s going to do to your business down the road – they could be a competitor to you. Do your research by talking to people and using the Internet. Also look at the questions they ask and answer. Look at where they see the project going in 5 years. Is this in line with your vision? Do they want to build the business to run or to sell? With this particular person we found out that he was very active and not a silent partner type of investor. He would have made it difficult for us. As an entrepreneur you still want to have some control of your vision.

Treat Your Suppliers Like Gold - I believe that what goes around comes around. Your suppliers are your most important business partners. Treat them well and pay them. I pay my suppliers before the job happens because if I’m ever in a bind I can call on them and I’ll get top service over everyone else. If there were 10 parties tomorrow, and I needed supplies, I know I would be their priority. Communication and respect are also important. You have to acknowledge them. Nobody tells people they do a good job anymore. After SARS and 9/11 many companies dropped their Christmas parties to save money – but it’s actually hurting them. We have parties for our suppliers and we try to promote them. If I scratch their backs they will scratch mine.

Match Your Brand - You should also pick the right suppliers to match your brand. Do research on your potential suppliers. How are they with their suppliers and paying their bills? One caterer I dealt with filed for bankruptcy and ripped off their bread supplier and opened up the next day under a new name. Those aren’t the people I want The Carlu to be associated with so we didn’t even consider them from our roster. I wouldn’t have known that if I didn’t do my research.

Trust Your Gut - What is the connection you have with the people who work with and for you? Do you trust them? If I sense a good energy in someone then I want to work with them and if I don’t then I won’t. Paper doesn’t mean much to me. Everyone can tell you how good they are in a resume or RFP. If you don’t trust someone don’t go with them even if they have $100,000 to give you. You have to really understand your gut before you start trusting it though.

Mistakes To Avoid - Know What You’re Good At - Too many entrepreneurs lose out because they are not business people. Don’t be an entrepreneur if you’re not a business person. Someone can be the most creative, unbelievable chef but if they can’t run a business, they should stick to being a chef. Understand your role and responsibility if you’re in it with a partner. If you don’t understand the business, you need a partner. If you understand the business side, do you need a partner?

Don’t Always Trust The Experts - Don’t always trust the professionals that come to you with their opinions and advice. It’s important for you to think outside the box and trust your instincts. There were a couple of things on this floor that the best architects in Canada came to design. We trusted our gut and questioned them because it didn’t feel right. My gut was telling me something was wrong so and didn’t match our vision so we questioned it. We wanted to stay true to our brand.

Work With Family - Everyone says don’t work with family and friends. I disagree and choose to work with my family and friends. More than half of our day is spent working so why not work with the people you know and love? It’s tough at times but it’s worked out for me. In the long run it’s worth it, I see them everyday.

Don’t Jeopardize Your Brand - In the beginning our goal was to support charity and fundraising events. We allowed them to bring in their own donated products and found ways to reduce the cost for them. The problem was they didn’t perform up to our standards, products ran out etc.. When a guest doesn’t enjoy an event the attendees don’t blame the charity, they blame the venue. We’ve learned not to jeopardize our brand anymore and have set strict guidelines.

Trust Your Employees - Once your business is up and running you have to learn to put trust in your employees. You’ll never sleep and drain yourself as an entrepreneur if you don’t put trust in your employees. I’d rather someone make an attempt at something and make a mistake than do nothing at all. It’s the effort that counts. I put trust and confidence in my staff and that has paid off – they respect me and more importantly the business I have created. I couldn’t run my successful business without the staff that I have because they are all integral to the daily success.

Accept The Fear, Take The Risk - You need to accept the fear and take the risk. My dad always told me that I should love what I do and not always worry about the money. The money will come to you if you enjoy what you do. How many people do you know who hate their job? If you want to be an architect why don’t you become one? I get up at 5:00 AM and I absolutely love every second of what I do and it doesn’t feel like work. Accept the fear and go for what you want.


If I Were To Start A New Business… - If I wasn’t running The Carlu I’d probably be an architect or photographer or run a boutique hotel. I enjoy the travel and hospitality industries and need something that is creative. I’d like to work in a carefree environment and ideally somewhere with a beach outside the front door!

Friday, April 8, 2011

SUCCESS quotes

SUKSES

Hari ini Anda adalah orang yang sama dengan Anda di lima tahun mendatang, kecuali untuk dua hal:
Orang-orang di sekeliling Anda dan buku-buku yang Anda baca!

Charles “Tremendous” Jones; President of Life Management Services, Inc.


Jangan meletakkan satu sen terlalu dekat dengan mata Anda hingga tidak dapat melihat satu dollar di baliknya

Mike Markkula; Chairman Apple Computer.


Anda adalah produk pertama Anda!

Portia Isaacson; Founder of Future Computing, Inc.


Bekerja merupakan hidangan utama kehidupan, sedangkan kesenangan merupakan hidangan penutup.
Lebih memuaskan menjadi supir truk nomor satu daripada eksekutif ranking sepuluh.

B.C. Forbes; Founder of Forbes Magazine.


Belajar memperhatikan, Berlatih membiasakan, Bekerja meyakinkan, Berhasil mengagumkan.

Toha Saleh; Anak Betawi.

Income Pentagon

Income Pentagon, ilmu yang baru di'download' dari Master Sonny dan Bu Lyra lewat kekuatan tim Pillar Business, mengajarkan bagaimana kita menyeimbangkan kehidupan finansial kita sekaligus memiliki arus kas yang andal.
Tidak rugi rasanya ikut workshop ini. Paling tidak, kita jadi bisa tahu kesalahan-kesalahan dalam pengelolaan uang yang (secara tidak sadar) pernah kita lakukan. Memang yang biasanya terjadi setelah ikut workshop seperti ini, langsung semangat 45 tapi tidak tahu musti mulai dari mana dan mau ngapain...ujung-ujungnya back to zero lagi.
Makanya, lewat blog ini saya setidaknya harus mulai membangun bisnis (dari kecil) sekaligus mulai men-generate income yang mudah-mudahan banyak hasilnya plus banyak manfaatnya.
Paling tidak saat ini saya sudah memulai dengan usaha Cuci Mobil dan Motor dengan brand GwGuyur, reseller resmi Makanan Sehat (yang dikelola istri tercinta), investasi 'berkebun' logam mulia kecil-kecilan, mengoptimasi ilmu 'Adsense', dan Insya ALLAH masuk industri jualan Cireng Bandung! Hehe....
Ada juga nih planning di dunia mode/fashion (yang ini musti dibantu adik saya), tunggu saja tanggal mainnya.

Inti dari semuanya adalah: ACTION.

Silakan dijamah tautan-tautan yang saya sediakan, siapa tahu bisa jadi pencerahan.
SUKSES!